Perkuat Komitmen NDC, BRMP SDLP Gelar Kick-off Meeting Proyek RBP REDD+ di Sektor Pertanian
Bogor, 10 September 2025 – Dalam upaya memperkuat komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) sektor pertanian, BRMP SDLP menggelar Kick-off Meeting Proyek Result Based Payment (RBP) REDD+ for Result Period 2014 – 2016 GCF Output 2 Kategori Pemanfaatan III di sektor pertanian. Pertemuan ini menjadi wadah sosialisasi kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kerangka proyek tersebut.
Acara diawali dengan laporan Kepala BRMP SDLP, Asdianto, S.P., M.T., yang kemudian dilanjutkan sambutan oleh Sekretaris BRMP, Dr. Husnain, M.P., M.Sc. Dalam laporannya Kepala BRMP SDLP menegaskan kesiapan penyelenggaraan kegiatan serta mengajak seluruh unit di Kementerian Pertanian untuk berkontribusi aktif. Sementara itu, Sekretaris BRMP menekankan pentingnya proyek ini sebagai bentuk dukungan pembiayaan aksi iklim yang memperkuat posisi Kementerian Pertanian dalam pencapaian target NDC Indonesia.
Pertemuan yang dihadiri perwakilan dari seluruh Direktorat Jenderal dan Badan lingkup Kementerian Pertanian serta BPDLH ini juga menghadirkan dua materi utama. Maria Rosalin, S.P. (Biro Perencanaan Kementerian Pertanian) menyampaikan rencana aksi pembangunan pertanian berketahanan iklim dan rendah karbon. Selanjutnya, Anggri Hervani, S.P., M.Sc. (BRMP SDLP) memaparkan proses serta tahapan pengusulan proposal workplan dan rincian kegiatan proyek.
Sebelumnya, pada awal tahun 2025, BRMP SDLP berhasil mengakses dukungan pembiayaan implementasi NDC dan aksi perubahan iklim melalui skema RBP REDD+ GCF O2, yang bersumber dari kinerja pencadangan karbon Indonesia periode 2014–2016. Proposal bertajuk “Peningkatan Kapasitas Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian melalui Standardisasi dan Implementasi Nilai Ekonomi Karbon (NEK)” dirancang untuk menghasilkan tiga keluaran utama, yaitu: (1) peningkatan kualitas penilaian, pengukuran, perhitungan, dan pelaporan aksi iklim pertanian, (2) pengujian dan penerapan standar instrumen perubahan iklim sektor pertanian, serta (3) pengembangan dan implementasi sistem NEK sektor pertanian. Ketiga keluaran tersebut akan diwujudkan melalui 16 aktivitas yang dilaksanakan hingga tahun 2027, dengan tujuan akhir mewujudkan pertanian modern yang berketahanan iklim dan rendah karbon.