Rapat Konsensus BRMP SDLP Bahas RSNI Penyiapan Lahan untuk Tanaman Padi di Lahan Rawa Pasang Surut

Bogor, 4 November 2025 – Sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan dan pelaksanaan amanat peraturan perundang-undangan terkait mitigasi serta adaptasi terhadap dampak perubahan iklim di sektor pertanian, Komite Teknis (Komtek) 65-23 Sumber Daya Lahan Pertanian pada Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Sumber Daya Lahan Pertanian (BRMP SDLP) menyelenggarakan rapat konsensus untuk membahas perumusan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) berjudul Penyiapan Lahan untuk Tanaman Padi di Lahan Rawa Pasang Surut. Usulan standar ini diajukan oleh Balai Perakitan dan Pengujian Pertanian Lahan Rawa (BRMP Rawa) sebagai bagian dari upaya memperkuat dasar teknis dan panduan operasional dalam pengelolaan lahan rawa pasang surut secara produktif dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Kepala BRMP Rawa, Wahida Annisa Yusuf menyampaikan harapan agar hasil konsensus yang dihasilkan melalui rapat ini dapat memberikan manfaat nyata bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta, pemerintah, dan para petani. Ia menegaskan bahwa sinergi dan kolaborasi antar sektor menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa pasang surut untuk mendukung keberlanjutan pertanian nasional.

Kepala BRMP SDLP, Asdianto dalam sambutannya mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen lahan di Kalimantan Selatan merupakan rawa tipe B, yang memiliki potensi besar untuk pengembangan pertanian. Ia berharap, melalui penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) ini, pemanfaatan lahan rawa dapat dilakukan secara lebih optimal dan berkelanjutan, mengingat sekitar 12,5 persen dari total rawa di Indonesia berpotensi dimanfaatkan untuk budidaya padi.

Lebih lanjut, Asdianto menekankan bahwa SNI ini tidak hanya berfokus pada pendekatan teknis di sektor pertanian, tetapi juga melibatkan perspektif lintas bidang agar hasilnya mampu memberikan dampak yang lebih luas bagi pembangunan pertanian nasional dan pengelolaan sumber daya lahan secara terpadu.

Rapat konsensus tersebut dipimpin oleh Ketua Komite Teknis 65-23, Muhrizal Sarwani, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, akademisi, dan praktisi. Dalam forum ini, para peserta membahas secara mendalam berbagai aspek teknis terkait penyiapan lahan rawa untuk tanaman padi, termasuk penerapan metode pengelolaan lahan yang efisien, adaptif, dan ramah lingkungan guna mendukung pertanian berkelanjutan.

Perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI) ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya para petani yang menggantungkan kehidupannya pada lahan rawa pasang surut. Dengan adanya standar yang terukur dan aplikatif, diharapkan produktivitas pertanian dapat meningkat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan lahan rawa yang lebih optimal dan berkelanjutan.